Senin, 17 Oktober 2011

Pengakuan Aktiva Tak Berwujud dalam Entitas

Pendahuluan
 
       Aktiva tidak berwujud adalah aktiva non moneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa, disewakan kepada pihak lain atau tujuan administratif.
       Aktiva/Aset tidak berwujud adalah aset non moneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik.(PSAK19 parg 8.)
       Hal yang sulit ditentukan :
      keteridetifikasian,
      pengendalian sumber daya
      manfaat ekonomis di masa mendatang.

KETERSEDIAAN :
       Harus dapat dibedakan dengan jelas.
       Goodwill dalam akuisisi timbul karena sinergi antara aktiva yang diperoleh yang dapat diidentifikasi.
       Dapat dipisahkan à dapat menyewakan, dapat menjual
       Cara lain identifikasi à contoh pengalihan hak hukum.

PENGENDALIAN :
       Memiliki kemampuan untuk memperoleh manfaat ekonomis masa depan dan dapat membatasi akses pihak lain dalam memperoleh manfaat ekonomis.
       Manfaat ekonomis timbul dari pengetahuan pasar dan pengetahuan teknis
       Karyawan trampil karena program pelatihan à tidak dapat mengendalikan manfaat ekonomi masa depan.
       Pelanggan setia à karena tidak ada hak hukum untuk melindungi dan mengendalikan


MANFAAT EKONOMIS MASA DEPAN :
       Pendapatan dari penjualan
       Penghematan biaya dengan menekan biaya produksi
       Untuk menilai manfaat ekonomis masa depan, perusahaan harus menggunakan asumsi yang masuk akal dan dapat dipertanggungjawabkan yang merupakan estimasi terbaik manajemen atas kondisi ekonomis yang berlaku sepanjang masa manfaat aktiva tersebut 

Pengakuan dan Pengukuran

       Aktiva tidak berwujud diakui jika :
      Kemungkinan besar perusahaan memperoleh manfaat ekonomis masa depan dari aktiva tersebut
      Biaya perolehan aktiva tersebut dapat diukur secara andal
       Diakui awalnya sebesar biaya perolehan
      Harga beli dan semua pengeluaran yang dapat dikaitkan langsung dalam mempersiapkan aktiva sehingga siap digunakan
      Jika dengan kredit à nilai tunainya
      Pertukaran saham à nilai wajar saham
      Pertukaran aktiva tidak sejenis à nilai wajar aktiva yang diterima
      Pertukuran aktiva sejenis à proses perolehan pendapatan belum selesai maka tidak diakui keuntungan dan kerugian à nilai buku aktiva yang diserahkan. Jika nilai buku lebih tinggi dari nilai wajar yang diserahkan maka ada kerugian yang diakui atau aktiva baru dicatat setelah memperhitungkan penurunan nilai.
-Goodwill yang dihasilkan di dalam perusahan (internally generated) tidak boleh diakui.
-Perusahaan tidak boleh mengakui aktiva tidak berwujud yang timbul dari riset atau dari tahap riset paa suatu proyek intern. Pengeluaran riset pada suatu proyek intern diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
-Suatu aktiva tidak berwujud yagn timbul dari pengembangan atau dari tahap pengembangan pada suatu proyek intern diakui jika dan hanya jia perusahaan dapat menunjukkkan :
      Kelayakan teknis penyelesaian aktiva tidak berwujud tersebut dapat digunakan atau dijual
      Niat untuk menyelesaikan aktiva tidak berwujud tersebut dan menggunakannya
      Kemampuan untuk menggunakan
      Cara aktiva tersebut menghasilakan
      Tersedianya sumber daya
      Kemampuan untuk mengukur secara andal
Berikut adalah contoh-contoh Aktiva Tetap Tak Berwujud yang lumrah kita temui dalam dunia usaha :
      Hak Sewa (Lease Hold)
      Organization Cost
      Perijinan (Permit & Licences)
      Hak Patent
      Merk Dagang (Trade Mark)
      Hak Penggandaan (Copyright)
      Franchise
      Goodwill
 
Pengungkapan

       Untuk setiap golongan aktiva tidak berwujud :
      Masa manfaat atau tingkat amortisasi yang digunakan
      Metode amortisasi yang digunakan
      Nilai tercatat bruto dan akumulasi amortisasi (yang digabungkan dengan akumulasi rugi penurunan nilai)
      Rekonsiliasi antara nilai tercatat pada awal dan akhir periode
       Jika amortisasi tidak mengikuti asumsi umum, aktiva tak berwujud yang penggunaannya dibatasi, komitmen untuk memperoleh aktiva

 Referensi :
       Intermediate Accounting, Kieso, Weygandt, Walfield, 13th edition, John Wiley

       Intermediate Accounting Edisi 8, Zaki Baridwan,BPFE Yogyakarta

       Standar Akuntansi Keuangan, Dewan Standar Akuntansi Keuangan, IAI, ED PSAK 19 (revisi 2009) dan ED ISAK 14.
       International Financial Reporting Standards – Certificate Learning Material
                The Institute of Chartered Accountants, England and Wales



Tidak ada komentar:

Posting Komentar